Sabtu, 28 Agustus 2021

OUT OF THE COMFORT ZONE AND BE A FIGHTER

    Seperti yang kita tahu, minuman bubble tea adalah minuman yang sangat digandrungi sejak tahun 2013 sampai saat ini. Minuman ini awalnya hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu seperti Mall, Foodcourt ataupun Supermarket. Namun, karena semakin berkembangnya peminat dari minuman bubble tea, banyak sekali orang yang memanfaatkan momentum tersebut untuk membuat usaha bubble tea semakin merajalela.

    Salah satu orang yang akan kita bahas saat ini, yaitu Chandra. Pria ini adalah owner dari sebuah bisnis minuman “Keraton Solo Bubble tea” yang kini sudah memiliki 200 cabang yang tersebar di berbagai kota.

    Melalui YouTube Alona Tv, Chandra atau yang biasa disebut sebagai om uban ini menceritakan karirnya sebelum bisnisnya yang kini mendapatkan penghargaan sebagai “Anugerah Wirausaha Indonesia” pada tahun 2016 silam.

    Chandra pernah bekerja menjadi Office Boy, lalu menjadi Cleaning Service di sebuah mall. Ia juga pernah menjadi pengamen dan penjual koran untuk mengumpulkan uang. Chandra mengerti rasa lelahnya pekerjaan, sehingga dari pekerjaan-pekerjaan yang telah ia lalui dapat memberikannya banyak hal pelajaran untuk selalu menghargai pekerjaan setiap orang.

    Saat umurnya menginjak angka 33 tahun, ia memutuskan untuk keluar dari ‘zona nyaman’. Ia memulai usaha pertamanya yaitu membuka rental ps. Semua berjalan lancar selama 1 tahun sebelum ia terkena musibah kemalingan. Tidak membuatnya patah semangat, Chandra pun lanjut mendirikan usaha Laundry Kiloan di dekat kos-kos an. Tidak sampai satu tahun berjalan, sayangnya usaha tersebut bangkrut. Hingga akhirnya ia bekerja sebagai karyawan di sebuah kantor.

    Di tahun 2013, ia kembali keluar dari zona nyamannya sebagai karyawan. Melihat banyaknya franchise bubble tea yang berasal dari luar negeri, ia pun tergerak untuk membuatnya sendiri. Ia merasa Indonesia memiliki keragaman bahan baku dan masyarakatnya memiliki kretivitas tinggi bila mau keluar dari zona nyaman.

    Sehingga di bisnis-bisnis minumannya pun ia namakan dengan nama-nama yang mengingatkan akan keberagaman Indonesia, yaitu Keraton Solo Bubble tea, Bengawan Solo Bubble Tea, dan juga Ngombe Coklat. Dalam membangun bisnisnya ini, pada awalnya Ia hanya mempunyai modal sebanyak 500 ribu Rupiah. Sehingga perintilan-perintilan kecil ia beli secara bertahap.


Sumber Foto : Instagram @keratonsolo_bubbletea

    Pada akhir tahun 2013, melihat banyaknya peminat bisnis minuman bubble tea miliknya ini, sehingga ia memutuskan untuk membuka program franchise dan juga kemitraan agar bisnisnya ini semakin tersebar di seluruh wilayah.

    Target pasar yang ia tetapkan juga tidak main-main, ia menetapkan hampir semua kalangan dapat mencoba bubble tea miliknya ini dikarenakan harganya yang terbilang cukup affordable. “Karena saya menghargai, banyak orang yang ingin merasakan bubble tea, contohnya seperti yang di mall-mall itu harganya mahal. Tapi mereka itu tidak bisa. Nah disitu lah kenapa saya punya mindset “harga murah saya tetapi mereka bisa merasakan harga sekelas di mall-mall” seperti itulah target pasar saya” tutur Chandra.

Sumber Foto : Instagram @keratonsolo_bubbletea

    Ia juga memaparkan bagaimana cara agar bisnisnya ini terkenal dari mulut ke mulut, yaitu dengan cara mengikuti berbagai macam acara bazaar dan menjadi sponsor dalam seminar-seminar.

    Sebelum mengakhiri sesi wawancara nya, beliau memberi pesan kepada para pemuda yang masih ragu dalam memulai bisnis. “Keluar dari zona umum, jangan takut untuk memulai bisnis dari 0” tukasnya

Sumber : YouTube Alona Tv https://www.youtube.com/watch?v=zM71rZqlbBQ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar