Senin, 24 Mei 2021

 

Warisan Budaya Non-Benda di Indonesia

 

Budaya non benda merupakan kebudayaan yang menghasilkan karya berupa bentuk tidak benda dan biasanya karya yang dihasilkan dalam bentuk abstrak.

Kebudayaan non benda juga bisa disebut kebudayaan tak benda. Budaya ini diwariskan oleh nenek moyang dan dilestarikan generasi ke generasi.

Contoh Warisan Budaya Non-Benda adalah :


1. Makepung


Dalam Bahasa Indonesia, tradisi Makepung bermakna berkejar-kejaran. Tradisi ini sudah lama melekat di masyarakat Bali sebagai lomba pacu kerbau. Pada awalnya hanya berupa kegiatan iseng para petani di sela-sela kegiatan membajak sawah. Ketika itu, kerbau dipacu dengan diikatkan pada sebuah gerobak yang dikendarai oleh seseorang.

Lama kelamaan, Makepung ini semakin banyak diminati orang. Terbukti banyaknya penonton yang datang ketika permainan ini dilakukan. Sehingga hingga saat ini tradisi Makepung dianggap sebagai sebuah atraksi budaya yang menarik dan harus dilestarikan. Bahkan Pemerintah setempat menyelenggarakan Bupati Cup dan Jembrana Cup sebagai agenda tahunan.

Sayangnya untuk memacu kerbau agar berlari cepat, sang pengendara harus menyabetkan sebuah tongkat kayu yang diberi paku-paku kecil ke tubuh kerbau sehingga menimbulkan luka. Namun, diyakinkan bahwa luka pada kerbau bisa cepat sembuh dengan obat tradisional yang dioleskan pada tubuh kerbau.

Makepung biasa dihelat pada bulan April, Mei, atau Juni dan dapat Anda temui di Kabupaten Jembrana Bali. Tradisi ini gratis bagi siapapun yang ingin melihat sambil melestarikan tradisi budaya leluhur.

 

2. Tari Buja Kadanda (Tari Mpa’a Manca)

 


Tari Buja Kadanda adalah tarian tradisional yang bertemakan keprajuritan asli Bima, Nusa Tenggara Barat yang dibawakan oleh 2 orang penari sebagai gambaran 2 orang prajurit yang sedang berperang. Penari tersebut juga mengenakan pakaian prajurit Bima serta dilengkapi dengan senjata tombak dan pedang.

Tarian yang disebut pula Tari Mpa’a Manca ini juga merupakan tarian tradisional yang telah berusia lebih dari 700 tahun. Nama Mpa’a Manca berasal dari tradisi penyerahan senjatanya yang diyakini dapat memberi keselamatan saat berperang.

 

3. Pupuh Sunda

Pupuh atau Pepeuh adalah bentuk puisi tradisional bahasa Sunda yang memiliki jumlah suku kata dan rima tertentu di setiap barisnya. Terdapat 17 jenis Pupuh Sunda dan masing-masingnya memiliki arti, tema, dan sifat yang berbeda.

Pupub terdiri dari 2 bagian, yaitu :

1. Sekar Ageung, pembagian lagunya bermacam-macam, contohnya : Kinanti, Sinom, Asmarandana, dan Dangdanggula.

2. Sekar Alit, pembagian lagunya sejenis, contohnya : Balakbak, Durma, Gambuh, Gurisa, Jurudemung, Lambang, Ladrang, Magatru, Maskumambang, Mijil, Pangkur, Pucung, dan Wirangrong.

 

4. Kisah Nenek Pakande


     
Nenek Pakande adalah seorang nenek siluman yang sering menjadi momok bagi masyarakat Bugis di daerah Soppeng, Sulawesi Selatan. Nenek siluman itu adalah manusia kanibal yang sangat sakti. Ia sangat suka makan daging manusia, terutama daging anak-anak. Itulah sebabnya, masyarakat setempat memanggilnya Nenek Pakande.

Dalam bahasa Bugis, kata pakande berasal dari kata pakkanre-kanre tau yang berarti suka makan daging manusia. Suatu ketika, seorang pemuda yang cerdik bernama La Beddu berupaya untuk mengusir Nenek siluman ini karena kelakuannya telah meresahkan seluruh warga.


 

5. Legenda Danau Lipan

 

Legenda Danau Lipan adalah cerita rakyat nusantara berasal dari kalimantan timur, legenda ini menceritakan tentang asal muasal Danau Lipan. Danau Lipan sering dihubungkan oleh masyarakat setempat dengan sebuah Legenda Rakyat Nusantara Putri Berdarah Putih yang menceritakan tentang raja cina yang ditolak oleh putri aji karena melihat sang raja makan dengan menyesap, langsung dengan mulut seperti anjing. Akhirnya sang raja marah dan langsung menyerang kerajaan putri. Sang putri dengan mantra sakti nya ia berubah menjadi lipan dan mengalahkan pasukan raja cina.

Kisah Legenda Rakyat Nusantara ini begitu terkenal sehingga diketahui bukan hanya oleh masyarakat Kalimantan Timur namun juga oleh masyarakat Indonesia secara umum.


 

Sumber :

https://www.mingseli.id/2020/11/budaya-non-benda.html?m=1

https://www.kintamani.id/uniknya-tradisi-makepung-lomba-naik-kerbau-jembrana/

https://blogkulo.com/tari-buja-kadanda-bima-ntb/

https://baraya-pasundan.blogspot.com/2016/07/pengertian-pupuh-sunda-dan-contohnya.html?m=1

https://attoriolong.com/2020/01/kisah-nenek-pakande-cerita-rakyat-sulawesi-selatan/

https://dongengceritarakyat.com/legenda-rakyat-nusantara-cerita-asal-muasal-danau-lipan/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar